Layangan Janggan
Layangan janggan memilki tampilan yang berbeda dengan layangan lain pada umumnya, dimana layangan ini sangat khas berdasarkan budaya dan tradisi masyarakat Bali. Bentuk kepala layangan janggan menyerupai kepala Naga yang berbahan dasar kayu yang diukir sedemikian rupa.
Dari beberapa jenis layangan unik di Bali, layangan janggan merupakan layangan yang membutuhkan bahan yang cukup banyak dalam proses pembuatannya. Untuk satu layangan membutuhkan 20 meter kain parasut dalam kelengkapan bahannya. Belum lagi beberapa layangan janggan yang memilki ukuran yang lebih besar, tentu saja bahan yang diperlukan juga semakin banyak.
Layangan janggan memilki ciri tersendiri pada bagian ekornya. Pada bagian ekor layangan janggan juga terbuat dari kain yang panjangnya bisa melebihi 100 meter bahkan lebih, hal ini tergantung dari ukuran layangan janggan tersebut. Semakin besar ukuran sebuah layangan janggan maka semakin panjang pula bagian ekor layangan ini.
Beralih secara sejarah yang berdasarkan sebuah tradisi adat istiadat bali, layangan janggan ini merupakan salah satu layangan yang dipercayai sebagai naga sang penjaga kestabilan dunia ini, dimana bumi ditopang oleh seekor kura-kura raksasa bernama benawang nala dan bumi tersebut dikelilingi oleh tubung seekor naga bernama naga besuki dan Naga itulah yang diabadikan menjadi layangan janggan.
Baca : Layangan Janggan Terbesar di Dunia
Dengan kata lain, Layangan Janggan merupakan layangan yang sakral menurut kepercayaan masyarakat Bali dan kaitannya pada sebuah layang-layang, mereka percaya bahwa layangan tidaklah terbatas pada sebuah permainan saja tetapi layangan diyakini memiliki tulang, tubuh dan roh. Dalam hal ini, Jiwa layangan dipercayai sebagai wujud dari Rare Angon atau dewa layangan.
Baca : Layangan Paling Pertama di Dunia
Rare Angon merupakan sebuah istilah yang di pergunakan oleh masyarakat Bali kepada para pemain layangan pada umumnya, terkadang juga di artikan sebagai seorang pengembala dan dimana pada saat Rare Angon turun ke bumi, kedatangannya diiringi dengan tiupan seruling dan pindekan atau baling-baling yang memberikan tanda mengenai datangnya Betara Bayu sang Dewa Angin. Menyangkut kepercayaan tersebut,dalam kepercayaan umat Hindu di Bali juga meyakini bahwa Rare Angon merupakan Dewa bagi anak-anak.
Berbeda dengan layangan lain di daerah-daerah tertentu, Proses penerbangan layangan janggan juga tidak dilakukan begitu saja. Sebelum ataupun sesudah menerbangkan layangan janggan ini, layangan harus disucikan terlebih dahulu Setelah hal tersebut dilakukan, barulah layangan ditempatkan di wantilan maupun banjar dan pada bagian tapel (kepala layangan janggan) ditutupi dengan menggunakan kain berwarna putih.
Dari beberapa jenis layangan unik di Bali, layangan janggan merupakan layangan yang membutuhkan bahan yang cukup banyak dalam proses pembuatannya. Untuk satu layangan membutuhkan 20 meter kain parasut dalam kelengkapan bahannya. Belum lagi beberapa layangan janggan yang memilki ukuran yang lebih besar, tentu saja bahan yang diperlukan juga semakin banyak.
Layangan janggan memilki ciri tersendiri pada bagian ekornya. Pada bagian ekor layangan janggan juga terbuat dari kain yang panjangnya bisa melebihi 100 meter bahkan lebih, hal ini tergantung dari ukuran layangan janggan tersebut. Semakin besar ukuran sebuah layangan janggan maka semakin panjang pula bagian ekor layangan ini.
Beralih secara sejarah yang berdasarkan sebuah tradisi adat istiadat bali, layangan janggan ini merupakan salah satu layangan yang dipercayai sebagai naga sang penjaga kestabilan dunia ini, dimana bumi ditopang oleh seekor kura-kura raksasa bernama benawang nala dan bumi tersebut dikelilingi oleh tubung seekor naga bernama naga besuki dan Naga itulah yang diabadikan menjadi layangan janggan.
Baca : Layangan Janggan Terbesar di Dunia
Dengan kata lain, Layangan Janggan merupakan layangan yang sakral menurut kepercayaan masyarakat Bali dan kaitannya pada sebuah layang-layang, mereka percaya bahwa layangan tidaklah terbatas pada sebuah permainan saja tetapi layangan diyakini memiliki tulang, tubuh dan roh. Dalam hal ini, Jiwa layangan dipercayai sebagai wujud dari Rare Angon atau dewa layangan.
Baca : Layangan Paling Pertama di Dunia
Rare Angon merupakan sebuah istilah yang di pergunakan oleh masyarakat Bali kepada para pemain layangan pada umumnya, terkadang juga di artikan sebagai seorang pengembala dan dimana pada saat Rare Angon turun ke bumi, kedatangannya diiringi dengan tiupan seruling dan pindekan atau baling-baling yang memberikan tanda mengenai datangnya Betara Bayu sang Dewa Angin. Menyangkut kepercayaan tersebut,dalam kepercayaan umat Hindu di Bali juga meyakini bahwa Rare Angon merupakan Dewa bagi anak-anak.
Berbeda dengan layangan lain di daerah-daerah tertentu, Proses penerbangan layangan janggan juga tidak dilakukan begitu saja. Sebelum ataupun sesudah menerbangkan layangan janggan ini, layangan harus disucikan terlebih dahulu Setelah hal tersebut dilakukan, barulah layangan ditempatkan di wantilan maupun banjar dan pada bagian tapel (kepala layangan janggan) ditutupi dengan menggunakan kain berwarna putih.
Relevan dengan penerbangan layangan janggan ini, tidak semua kalangan mampu menerbangkannya. Hal itu tentu saja karena ukurannya yang sangat besar memerlukan tenaga yang cukup besar pula untuk menarik layangan ini. Jadi, untuk anak-anak layangan janggan biasanya dibuat lebih kecil, yang bahan dasarnya terbuat dari bambu dan kemudian menggunakan bahan plastik sebagai penutup.
Pada bagian atas yang diganti menjadi bentuk yang lebih sederhana dan beberapa bahan lainnya juga digantikan dengan potongan serabut kelapa hingga membentuk seperti sebuah kepala naga. Tentunya hal ini berbeda dengan layangan janggan yang berukuran besar yang menggunakan kain parasut sebagai penutupnya.
Pada bagian atas yang diganti menjadi bentuk yang lebih sederhana dan beberapa bahan lainnya juga digantikan dengan potongan serabut kelapa hingga membentuk seperti sebuah kepala naga. Tentunya hal ini berbeda dengan layangan janggan yang berukuran besar yang menggunakan kain parasut sebagai penutupnya.
Mengenai besar ukuran layangan janggan untuk anak-anak tersebut biasanya hanya 1 meter dan panjang ekor kurang dari 10 meter. Tentunya untuk ukuran yang agak kecil berdasarkan jenis layangan janggan ini, biasa dimainkan sendiri maupun menerbangkannya bersama teman dan layangan juga tidak diharuskan untuk disucikan.
Demikian informasi tentang Layangan Janggan. Semoga informasi ini dapat memberikan manfaat bagi anda yang mencari info yang bersangkutan ini. Apabila terdapat hal yang kurang jelas, silahkan tinggalkan pesan pada kolom komentar di bawah ini. Jika menurut anda informasi ini dapat menambah wawasan, jangan lupa bagikan artikel ini kepada teman-teman kita yang lain. Sekian, terima kasih telah membaca.
0 Response to "Layangan Janggan"
Post a Comment